Jumat, 16 Agustus 2013

Wahhabi dan Hadits Tentang Dajjal Tidak Akan Bisa Masuk Kota Makkah – Madinah

Hadits Tentang Dajjal Tidak Akan Bisa Masuk Kota Makkah – Madinah Bukan Bukti Wahabi Selamat Dari Dajjal


Menurut Nabi Muhammad, Dajjal tidak bisa masuk kota Makkah – Madianah, mana mungkin kaum Wahabi Jadi Pengikut Dajjal?” Begitulah seringkali kaum Wahabi membela diri ketika dikasih tahu mereka kelak akan jadi pengikut Dajjal. Mereka berpegangan dengan hadits Nabi saw yang menerangkan bahwa Dajjal kelak tidak akan bisa masuk kota Makkah dan Madinah. Kedua kota suci Umat Islam ini sekarang sedang dikuasai oleh kaum Wahabi dan menjadi pusat penyebaran ajaran Wahabi ke seluruh dunia yang berkolaborasi dengan kerajaan Saudi Arabia.
Mari kita simak hadits yang diriwayatkan dari Anas r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada suatu negeri pun melainkan akan diinjak oleh Dajjal, kecuali hanya Makkah dan Madinahyang tidak. Tiada suatu lorong pun dari lorong-lorong Makkah dan Madinah itu, melainkan di situ ada para malaikat yang berbaris rapat untuk melindunginya. Kemudian Dajjal itu turun lah di suatu tanah yang berpasir ( di luar Madinah ) lalu kota Madinah bergoncanglah sebanyak tiga goncangan dan dari goncangan-goncangan itu Allah akan mengeluarkan setiap orang kafir dan munafik (dari Makkah – Madinah) .” (Riwayat Muslim)
Dari hadits ini terlihat jelas meski Dajjal tidak bisa memasuki kota Makkah – Madinah, namun para pengikutnya yang terdiri dari orang-orang kafir dan kaum munafik selama ini bisa leluasa berada dalam kota Makkah dan Madinah. Dan kelak saat terjadi guncangan tiga kali, pengikut Dajjal ini akan keluar dari Makkah – Madinah dan menemuai TUHANNYA bernama DAJJAL. Wallohu a’lam.
Berikut ini kami suguhkan data akurat dan tidak terbantahkan bagaimana Wahabi saat ini pun sudah menunjjukkan bahwa mereka ternyata adalah pengikut Dajjal. Kebencian mereka kepada umat Islam selain golongan mereka ditanbah symbol-symbol yang melekat pada mereka adalah bukti tak terbantahkan. Bukankah kita semua tahu bahwa mata satu adalah lambang Dajjal? Berikut ini adalah data akurat tentang Wahabi yang ternyata pengikut Dajjal, dipresentasikan oleh Shofiyyah An-Nuuriyyah

Data Akurat Wahhabi Menjadi Pengikut Dajjal

oleh: Shofiyyah An-Nuuriyyah
Membaca artikel ustadz Ibnu Abdillah yang mengkaji hadits-hadits tentang keterkaitan khowarij dengan dajjal dan membuahkan hasil yang cukup akurat bahwa kaum wahhabi kelak akan menjadi pengikut dajjal, membuat saya tertarik untukmengkaji lebih dalam data-data dan bukti-buktinya.
Semoga artikel ustadz Ibnu Abdillah tersebut membuka mata hati para korban doktrin wahabi dan mau kembali ke ajaran Ahlus sunnah waljama’ah. Dan pada kesempatan ini, saya akan mengetengahkan kepada pembaca data dan bukti tentang ini yang lebih akurat dan valid lagi, sehingga lengkap sudah data dan bukti bahwa kelak kaum wahhabi/salafi akan menjadi pengikut dajjal bersama-sama kaum yahudi.
Kunci informasi tentang hal ini adalah hadits Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam sebagai berikut :

يَخْرُجُ نَاسٌ مِنَ اْلمَشْرِقِ يَقْرَؤُونَاْلقُرْانَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ كُلَّمَا قَطَعَ قَرْنٌ نَشَأَ قَرْنٌ حَتَّىيَكُوْنَ آخِرُهُمْ مَعَ اْلمَسِيْخِ الدَّجَّالِ

“ Akan muncul sekelompok manusia dari arah Timur, yang membacaal-Quran namun tidak melewati tenggorokan mereka. Tiap kali Qarn (kurun /generasi) mereka putus, maka muncul generasi berikutnya hingga generasi akhir mereka akan bersama dajjal “ (Diriwayatkan imam Thabrani di dalamAl-Kabirnya, imam imam Abu Nu’aim di dalam Hilyahnya dan imam Ahmad di dalam musnadnya)
Dalamriwayat yang lain :

وقال عبد الله بن عمر سمعت رسول الله -صلى اللهعليه وسلم- يقول « يخرج قوم من قبل المشرق يقرءون القرآن لا يجاوز تراقيهم كلماقطع قرن نشأ قرن حتى يخرج فى بقيتهم الدجال


“Abdullah bin Umar berkata : “ Aku telah mendengar Rasulullah shallahu ‘alaihiwa sallam bersabda : “ Akan keluar suatu kaum dari arah Timur yang membaca al-Quran namun tidak melewati kerongkongan mereka, tiap kali putus generasi,maka tumbuhlah generasi berikutnya hingga generasi sisa mereka akan keluar besama dajjal “(HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya )
Dalam hadits panjang tentang kaum khowarij, di akhir disebutkan :

لا يزالون يخرجون حتى يخرج آخرهم مع المسيح الدجال

“Mereka akan terus muncul hingga generasi akhir mereka keluar bersama dajjal “ (Ditakrij oleh imam an-Nasai danal-Bazzar)

Kesimpulan pasti hadits-hadits di atas yang tak boleh diingkarinya adalah :

-Kaum khowarij akan memiliki generasi di setiap zamannya
-Generasi akhir kaum khowarij akan menjadi pengikut dajjal
-Ciri-ciri generasi kaum khowarij tersebut antara lain ; Munculnya dari arah Timur, Selalu membaca al-Quran.
Tiga kesimpulan di atas, adalah informasi tetap (nash) dari Nabi yang tidak bisa dingkari dan tidak boleh mengingkarinya.
Sekarang siapakah tepatnya generasi akhir kaum khowarij tersebut yang akan menjadi pengikut dajjal? Yuk kita simak hadits-hadits lainnya dari Nabi yang telah menginformasikan sifat, karakter dan cirri-ciri mereka itu. Jadi semua ini bukanlah bualan atau sok jadi paranormal yang belagak tahu hal gaib atau masa depan, tapi ini semua murni berdasarkan hadits-hadits Nabi yang sahih.
Ingat kunci ciri-ciri pokok adalah : Senang membaca al-Quran namun tidak melewati kerongkongan mereka, keluar dari arah Timur. (Pegang ini..)

Hadits pertama :

إنَّمِن بعْدِي مِنْ أُمَّتِي قَوْمًا يَقْرَؤُنَ اْلقُرآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَلاَقِمَهُمْيَقْتُلُوْنَ أَهْلَ اْلإسْلاَمِ وَيَدَعُوْنَ أَهْلَ اْلأَوْثَانِ، يَمْرُقُوْنَمِنَ اْلإسْلاَمِ كمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مَنَ الرَّمِيَّةِ، لَئِنْ أَدْرَكْتُهُمْلَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ

“ Sesungguhnya setelahwafatku kelak akan ada kaum yang pandai membaca al-Quran tetapi tidak sampaimelewati kerongkongan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala, mereka lepas dari Islam seperti panah yang lepas daribusurnya seandainya (usiaku panjang dan) menjumpai mereka (kelak), maka aku akan memerangi mereka seperti memerangi (Nabi Hud) kepada kaum ‘Aad “.(HR. Abu Daud, kitab Al-Adab bab Qitaalul Khawaarij : 4738)
Penjelasan: Dalam hadits ini setelah Nabi menyebutkan ciri pokoknya yaitu suka membaca al-Quran, nabi menambahkan cirriselanjutnya yaitu ; Memerangi orang Islam dan membiarkan kaum kafir. Ciri ini juga ada pada kaum khowarij yang pertama..
Melihat sejarah kaum wahhabi di awal, sangat jelas bahwa mereka penuh dengan pertumpahan darah dengan selalu memerangi kaum muslimin yang mereka anggap menyimpang dari ajaran mereka, di antara muslimin yang mereka bunuh adalah seorang amir Uyainah yaitu Ustman bin Mu’ammir yang mereka bunuh di dalam masjid,setelah sholat jum’at dan masih di tempat sholatnya di hari jum’at yang mulia. Tanpa rasa takut kepada Allah, tanpa memandang hari yang mulia, tanpa memandang tempat yang mulia bahkan di rumah Allah, tanpa takut mengotori masjid dengan najis darah dan perbuatan nista, dengan bangganya mereka membunuh Ustman bin Mu’ammir tersebut..
Tapi sekarang kita lihat sikap wahabi kepada kaum kafir..! tidak ada satu kalimat pun sejarahnya sejak awal kemunculannya hingga kini mereka berani memerangi kaum kafir, malah sekarang semakin terlihat jelas keakraban mereka bersama kaum kafir dan yahudi..
Maka jelas, hadits di atas sesuai dengan sifat dan cirri-ciri kaum wahhabi karena memang mereka lah yang Nabi maksudkan tidak ada lainnya..
Hadits kedua :

سَيَكُونُفِى أُمَّتِى اخْتِلاَفٌ وَفُرْقَةٌ قَوْمٌ يُحْسِنُونَ الْقِيلَ وَيُسِيئُونَالْفِعْلَ وَيَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَالدِّينِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنَ الرَّمِيَّةِ لاَ يَرْجِعُونَ حَتَّى يَرْتَدَّعَلَى فُوقِهِ هُمْ شَرُّ الْخَلْقِ وَالْخَلِيقَةِ طُوبَى لِمَنْ قَتَلَهُمْوَقَتَلُوهُ يَدْعُونَ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ وَلَيْسُوا مِنْهُ فِى شَىْءٍ مَنْقَاتَلَهُمْ كَانَ أَوْلَى بِاللَّهِ مِنْهُمْ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا سِيمَاهُمْ قَالَ : التَّحْلِيقُ


“ Akan ada perselisihan dan perseteruan pada umatku, suatu kaum yang memperbagus ucapan dan memperjelek perbuatan, mereka membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan, mereka lepas dari Islam sebagaimana anak panah lepas dari busurnya, mereka tidak akankembali (pada Islam) hingga panah itu kembali pada busurnya. Mereka seburuk-buruknya makhluk. Beruntunglah orang yang membunuh mereka atau dibunuhmereka. Mereka mengajak pada kitab Allah tetapi justru mereka tidak mendapatbagian sedikitpun dari Al-Quran. Barangsiapa yang memerangi mereka, maka orangyang memerangi lebih baik di sisi Allah dari mereka “, para sahabat bertanya “Wahai Rasul Allah, apa cirri khas mereka? Rasul menjawab “ Bercukur gundul “.(SunanAbu Daud : 4765)
Penjelasan: Dalam hadits ini setelah Nabi menyebutkan cirri-ciri pokoknya yaitu suka membaca al-Quran, nabi menambahkan ciri selanjutnya yaitu ; Selalu mengajak kepada al-Quran dan bercukur gundul..
Ciri-ciri berikutnya yang ini, begitu sangat jelas dan kentara, bahwasanya kaum wahhabilah yang selalu gembor-gembor kembali kepada al-Quran kapan pun , di manapun hingga kaum awam pun mengetahui hal ini..subhanallah cirri yang ini Allah tampakkan dengan jelas sejelas-jelasnya kepada mereka untuk kita..kita sering membaca dantemui slogan kaum wahhabi di dalam situs-situs mereka, majalah, bulletin,radio, tv dan media lainnya selalu mereka meneriakkan kembali kepadaal-Quran…cirri ini begitu nyata pada mereka. Cirri ini semakin meyakinkan kita bahwa wahhabilah yang Nabi maksudnya dalam haditsnya tersebut..

Hadits ketiga :

سَيَخْرُجُ فِي آخِرِالزَّمانِ قَومٌ أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُوْلُوْنَ قَوْلَخَيْرِ الْبَرِيَّةِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُوْنَمِنَ الدِّيْنَ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، فَإذَا لَقِيْتُمُوْهُمْفَاقْتُلُوْهُمْ ، فَإِنَّ قَتْلَهُمْ أَجْراً لِمَنْ قَتَلَهُمْ عِنْدَ اللهِ يَوْمَاْلقِيَامَة


“ Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda, berucap dengan ucapan sbeaik-baik manusia(Hadits Nabi), membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya,maka jika kalian berjumpa dengan mereka, perangilah mereka, karena memerangi mereka menuai pahala di sisi Allah kelak di hari kiamat “.(HR. Imam Bukhari 3342)
Penjelasan: Sebelum Nabi menyebutkan ciri pokoknya, nabi menyebutkan cirri lainnya yaitu kaum yang berusia muda (baru muncul di akhir zaman), daya pikirnya lemah dan selalu berucap dengan hadits-hadits Nabi shallahu ‘alaihi wasallam..
Ciri ini juga tampak jelas kepada mereka, di Malaysia justru kaum wahabi disebut kaum mude (kelompok orang berusia muda) yang suka menghujat kaum tue (kelompok ulama terdahulu)…. Wahabi muncul tidak lama yaitu saat Muhammad bin Abdul wahhab secara terang-terangan mendakwahkan doktrin-doktrin menyimpangnya itu di kurun kedua belas hijriyyah. Istilahnya mereka adalah anak kemaren sore….
Daya pikir mereka juga dungu, lemah dan bodoh, terbukti sering kali salah di dalam memahami nash-nash al-Quran dan hadits Nabi juga ucapan para ulama…, sehingga sering kali bertentangan dengan pemahaman mayoritas umat muslim di belahan dunia ini.
Ciri selanjutnya, mereka kaum wahabi juga suka membawakan hadits-hadits Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam…, lengkap sudah ciri kaum wahabi selalu mengajakkepada al-Quran dan sunnah…mungkin dalam hati kaum wahhabi mengeluh : “Kenapa sih Nabi memberikan ciri-ciri yang baik seperti itu kepada kaum yang buruk itu ?? “, ya saya Cuma menimpali : “ Agar kaum muslimin tidak mudah tertipu dengan slogan manis kaum wahhabi, agar kaum muslimin tidak tertipu dengan topeng kaum wahhabi “.
Maka sangat jelas, ciri-ciri yang disebutkan oleh Nabi di atas adalah yanthabiqu (terealisasi) kepada kaum wahhabi/salafi, bukan yang lainnya..terlebih Nabi lebih menentukan kembali letak kaum yang memiliki cirri pokok tsb yaitu muncul dari tempat di mana kaum Rabi’ah dan Mudhar berada, renungkan hadits Nabi berikut :
مِنْ هَا هُنَا جَاءَتِ اْلفِتَنُ ، نَحْوَ اْلمَشْرِقِ ، وَاْلجَفَاءُوَغِلَظُ اْلقُلوْبِ فيِ اْلفَدَّادِينَ أَهْلُ اْلوَبَرِ ، عِنْدَ أُصُوْلِ أَذْنَابِاْلإِبِلِ وَاْلَبقَرِ ،فِي رَبِيْعَةْ وَمُضَرً
 “Dari sinilah fitnah-fitnah akan bermunculan,dari arah Timur, dan sifat kasar juga kerasnya hati pada orang-orang yang sibuk mengurus onta dan sapi, kaum Baduwi yaitu pada kaum Rabi’ah dan Mudhar “.(HR.Bukhari)
Parabadui yang menggembalakan sapi dan unta ada dan terbanyak sedunia hanya diSaudi Arabiah. Dan tidak bisa menghindar dan mengelak lagi, bahwasanya kaum Rabi’ah dan Mudhar hanya ada di Saudi Arabiah, maka dengan ini semakin mnguatkan keyakinan kita bahwa wahhabi lah yang nabi maksudkan dalam hadits-hadits tersebut.
Setelah data dan bukti akurat saya tampilkan dari hadits-hadits Nabi di atas, makaselanjutnya saya akan membuktikan dengan bukti dan data-data realistisnya yang begitumudah ditemukan yang menyimpulkan keterkaitan kuat kaum wahhabi dengan dajjaldan yahudi.
Bukti pertama : Aqidah wahhabi sama persis dengan akidah Yahudi, untuk hal ini silakan baca artikel saya di blog saya ini :
http://semuatentangwahabi.blogspot.com/2012/07/bukti-kongkrit-akidah-wahabi-salafi.html
Kita tahu bahwasanya termasuk kaum yang menjadi tentara dajjal adalah kaum Yahudi. Kesamaan akidah wahabi dengan akidah yahudi menyebabkan mudah terpengaruhnya mereka dengan yahudi dan dajjal, apalagi sudah dijelaskan oleh ustadz Ibnu Abdillah Al-Katibiy bahwa akidah tajsim mereka yang kelewat batas sangat mampu mempengaruhi mereka bahwa dajjal adalah Allah, bagi mereka Allah sangat mampu melakukan apapun, termasuk memiliki organ tubuh bahkan ulama mereka mengatakan jika Allah berkehendak duduk di punggung nyamuk, maka Allah pasti akanmelakukan hal itu..apalagi kalau hanya membentuk dalam rupa dajjal yang sangatmuda Allah lakukan menurut mereka…
Oleh sebab ini Nabi mewanti-wanti kepada kita :

إني حدثتكم عن الدجال، حتى خشيت أن لا تعقلوا

“ Sesungguhnya aku ceritkan pada kalian tentang dajjal, karena aku khawatir kalian tidak bisamengenalinya…..” 

Lihat bagaimana Nabi mengatakan takut umatnya tidak bisa mengenali dajjal, tidak bisa mengetahui dajjal, bagi kaum Ahlus sunnah sulit terpengaruh dengan dajjal melalui hal ini, sedangkan wahhabi sungguh sangat mudah terpengaruh dengandajjal dengan cara ini karena kita tahu wahhabi beraqidah tasybiih bahkan sampai taraf tajsim kepada Allah Ta’alaa..
Bukti Kedua : Simbol-simbol dajjal menjadi trend dan syi’ar kaum wahhabi di manapun mereka berada dan diberbagai aspek, khusunya di Saudi Arabiah. Sangat mudah kita temukan simbol-simboldajjal yang dipasang oleh kaum wahhabi, mustahil hal ini terjadi jika hanya kebetulan saja..
Simbol mata satu. Simbol ini adalah simbol dari dajjal atau Anti kristus. Simbol ini pun menjadi simbol ritual Fremasonry yaitu perkumpulan rahasia yang menanti-nanti kedatangan dajjal dan pemuja dajjal.
Simbol mata satu ternyata banyak ditemukan di Negara yang katanya paling bertauhid yaitu Saudi Arabia khususnya di Najd tempat munculnya kaum khowarij pertama dan tempat munculnya kaum wahhabi.

Perhatikan simbol-simbol wahhabi di bawah ini :


Logo perusahan di Saudi

Sama persis dengan lambang milik yahudi :


Tidak dipungkiri lagi semua simbol itu tidak digunakan secara kebetulan, dan semua itu merupakan simbol kaum-kaum pemuja dajjal dan ternyata negara yang ngakunya paling bertauhid menerapkan simbol-simbol tersebut disegala aspeknya….apa maksudnya ?? tidak ada lain esensi dalam artikel inilah jawabannya…
Sungguh benar sabda Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam :
يَخْرُجُ نَاسٌ مِنَ اْلمَشْرِقِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْانَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ كُلَّمَا قَطَعَ قَرْنٌ نَشَأَ قَرْنٌ حَتَّى يَكُوْنَ آخِرُهُمْ مَعَ اْلمَسِيْخِ الدَّجَّالِ

“ Akan muncul sekelompok manusia dari arah Timur, yang membaca al-Quran namun tidak melewati tenggorokan mereka. Tiap kali Qarn (kurun / generasi) mereka putus, maka muncul generasi berikutnya hingga generasi akhir mereka akan bersama dajjal “ (Diriwayatkan imam Thabrani di dalam Al-Kabirnya, imam imam Abu Nu’aim di dalam Hilyahnya dan imam Ahmad di dalam musnadnya)
Sebenarnya masih ada dua bukti lagi, namun sedikit ini sudah cukup membuktikan bahwa kaum neo khowarij yang ciri-cirinya telah disebutkan di atas kelak akan bersama dajjal menjadi pengikutnya untuk menebar fitnah yang lebih besar lagi di muka bumi ini bagi kaum muslimin.

Semoga kita terlindung dari fitnah dajjal dan para pengikutnya…Aamiin

Oleh: Shofiyyah An-Nuuriyyah

Wahabi Salafi Ternyata Pengikut Dajal

Kemunculan Dajjal merupakan puncak dari munculnya fitnah paling besar dan mengerikan di muka bumi ini bagi umat manusia khususnya umat Muslim. Kemunculannya di akhir zaman, di masa imam Mahdi dan Nabi Isa ‘alaihis salam, akan banyak mempengaruhi besar bagi umat muslim sehingga banyak yang mengikutinya kecuali orang-orang yang Allah jaga dari fitnahnya.

Dalam hadits disebutkan :
Wahhabi adalah pengikut Dajjal kelak

“ Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia dan memuji keagungan Allah, kemudian beliau menyebutkan Dajjal lalu mengatakan : “ Sesungguhnya aku memperingatkan kalian akan dajjal, tidak ada satu pun seorang nabi, kecuali telah memperingatkan umatnya akan dajjal “. (HR. Bukhari : 6705)

Dalam hadits lain, Nabi bersabda :
Wahhabi Salafi Adalah Pengikut Dajjal kelak

“ Tidak ada satu pun negeri, kecuali akan didatangi oleh dajjal “. (HR. Bukhari : 1782)

Pada kesempatan ini, saya tidak menjelaskan sepak terjang dajjal, namun saya akan sedikit membahas sebagian kaum yang menjadi pengikut dajjal. Dan kali ini, saya tidak mengungkap semua kaum yang mengikuti dajjal, namun saya akan menyinggung satu persoalan yang cukup menarik yang telah diinformasikan oleh nabi bahwa ada kelompok umatnya yang akan menjadi pengikut setia dajjal, padahal sebelumnya mereka ahli ibadah bahkan ibadah mereka melebihi ibadah umat Nabi Muhammad lainnya, mereka rajin membaca al-Quran, sering membawakan hadits Nabi, bahkan mengajak kembali pada al-Quran. Namun pada akhirnya mereka menjadi pengikut dajjal, apa yang menyebabkan mereka terpengaruh oleh dajjal dan menjadi pengikut setianya ? simak uraiannya berikut :
Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Wahhabi Salafi Adalah Pengikut Dajjal kelak
“ Sesungguhnya setelah wafatku kelak akan ada kaum yang pandai membaca al-Quran tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala, mereka lepas dari Islam seperti panah yang lepas dari busurnya seandainya (usiaku panjang dan) menjumpai mereka (kelak), maka aku akan memerangi mereka seperti memerangi (Nabi Hud) kepada kaum ‘Aad “.(HR. Abu Daud, kitab Al-Adab bab Qitaalul Khawaarij : 4738)

Nabi juga bersabda :
 Wahhabi Salafi Adalah Pengikut Dajjal kelak
“ Akan ada perselisihan dan perseteruan pada umatku, suatu kaum yang memperbagus ucapan dan memperjelek perbuatan, mereka membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan, mereka lepas dari Islam sebagaimana anak panah lepas dari busurnya, mereka tidak akan kembali (pada Islam) hingga panah itu kembali pada busurnya. Mereka seburuk-buruknya makhluk. Beruntunglah orang yang membunuh mereka atau dibunuh mereka. Mereka mengajak pada kitab Allah tetapi justru mereka tidak mendapat bagian sedikitpun dari Al-Quran. Barangsiapa yang memerangi mereka, maka orang yang memerangi lebih baik di sisi Allah dari mereka “, para sahabat bertanya “ Wahai Rasul Allah, apa cirri khas mereka? Rasul menjawab “ Bercukur gundul “.(Sunan Abu Daud : 4765)

Nabi juga bersabda :
 Wahhabi Salafi Adalah Pengikut Dajjal kelak
“ Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda, berucap dengan ucapan sbeaik-baik manusia (Hadits Nabi), membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya, maka jika kalian berjumpa dengan mereka, perangilah mereka, karena memerangi mereka menuai pahala di sisi Allah kelak di hari kiamat “.(HR. Imam Bukhari 3342)

Dalam hadits lain Nabi bersabda :
 Wahhabi Salafi Adalah Pengikut Dajjal kelak
“ Akan muncul sekelompok manusia dari arah Timur, yang membaca al-Quran namun tidak melewati tenggorokan mereka. Tiap kali Qarn (kurun / generasi) mereka putus, maka muncul generasi berikutnya hingga generasi akhir mereka akan bersama dajjal “(Diriwayatkan imam Thabrani di dalam Al-Kabirnya, imam imam Abu Nu’aim di dalam Hilyahnya dan imam Ahmad di dalam musnadnya)
Ketika sayyidina Ali dan para pengikutnya selesai berperang di Nahrawain, seseorang berkata :
 Wahhabi Salafi Adalah Pengikut Dajjal kelak 
“ Alhamdulillah yang telah membinasakan mereka dan mengistirahatkan kita dari mereka “, maka sayyidina Ali menyautinya :
 Wahhabi Salafi Adalah Pengikut Dajjal kelak
“ Sungguh tidak demikian, demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya akan ada keturunan dari mereka yang masih berada di sulbi-sulbi ayahnya dan kelak keturunan akhir mereka akan bersama dajjal “.

Penjelasan :

Dalam hadits di atas Nabi menginformasikan pada kita bahwasanya akan ada sekelompok manusia dari umat Nabi yang lepas dari agama Islam sebagaimana lepasnya anak panah dari busurnya dengan sifat dan ciri-ciri yang Nabi sebutkan sebagai berikut dalam hadits-haditsnya di atas :

1. Senantiasa membaca al-Quran, Namun kata Nabi bacaanya tidak sampai melewati tenggorokannya artinya tidak membawa bekas dalam hatinya.
2. Suka memerangi umat Islam.
3. Membiarkan orang-orang kafir.
4. Memperbagus ucapan, namun parkteknya buruk.
5. Selalu mengajak kembali pada al-Quran, namun sejatinya al-Quran berlepas darinya.
6. Bercukur gundul.
7. Berusia muda.
8. Lemahnya akal.
9. Kemunculannya di akhir zaman.
10. Generasi mereka akan terus berlanjut dan eksis hingga menajdi pengikut dajjal.

Jika kita mau mengkaji, meneliti dan merenungi data-data hadits di atas dan melihat realita yang terjadi di tengah-tengah umat akhir zaman ini, maka sungguh sifat dan ciri-ciri yang telah Nabi sebutkan di atas, telah sesuai dengan kelompok yang selalu teriak lantang kembali pada al-Quran dan hadits, kelompok yang senantiasa mempermaslahkan urusan furu’iyyah ke tengah-tengah umat, kelompok yang mengaku mengikut manhaj salaf, kelompok yang senantiasa membawakan hadits-hadits Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam yaitu tidak ada lain adalah wahhabi yang sekarang bermetomorfosis menjadi salafi.

Membaca al-Quran dan selalu membawakan hadist-hadits Nabi adalah perbuatan baik dan mulia, namun kenapa Nabi menjadikan hal itu sebagai tanda kaum yang telah keluar dari agama tersebut?? Tidak ada lain, agar umat ini tidak tertipu dengan slogan dan perilaku mereka yang seakan-akan membawa maslahat bagi agama Islam. Ciri mereka yang suka memerangi umat Islam, tidak samar dan tidak diragukan lagi, sejarah telah mencatat dan mengakui sejarah berdarah mereka di awal kemuculannnya, ribuan umat Islam dari kalangan awam maupun ulamanya telah menjadi korban berdarah mereka hanya karena melakukan amaliah yang mereka anggap perbuatan syirik dan kufr dan dianggap telah menentang dakwah mereka. Namun dengan musuh Islam yang sesungguhnya, justru mereka biarkan bahkan hingga saat ini mereka akrab dengan kaum kafir, adakah sejarahnya mereka memerangi kaum kafir??

Ciri berikutnya adalah memperbagus ucapan namun prakteknya buruk, mereka jika berbicara dengan lawannya selalu mengutarakan ayat-ayat al-Quran dan hadits, namun ucapanya tersebut tidaklah dinyatakan dalam prakteknya, kadang mereka membaca mushaf al-Quran pun sambil tiduran tanpa ada adabnya sama sekali.

Ciri berikutnya adalah mereka senantiasa berkoar-koar kepada kaum muslimin lainnya agar kembali pada al-Quran. Tanda mereka ini sangat nyata dan kentara kita ketahui pada realita saat ini, kaum wahabi selalu teriak kepada kaum muslimin untuk kembali pada Al-Quran. Ahlus sunnah selalu mengajak pada Al-Quran karena ajaran mereka memang bersumber dari Al-Quran, namun kenapa Allah menjadikan sifat ini sebagai tanda pada kaum neo khawarij (wahabi) ini?? Sebab merekalah satu-satunya kelompok yang dikenali dikalangan awam yang selalu teriak mengajak pada Al-Quran sedangkan Al-Quran sendiri berlepas diri dari mereka. Sehingga hal ini (yad’uuna ilaa kitabillah; mengajak kepada Al-Quran) menjadi tanda atas kelompok ini bukan pada kelompok khawarij lainnya.

Tanda mereka adalah bercukur gundul, Hal ini menambah keyakinan kita bahwa yang dimaksud oleh Nabi dalam tanda ini adalah tidak ada lain kelompok wahabi. Tidak ada satu pun kelompok ahli bid’ah yang melakukan kebiasaan dan melazimkan mencukur gundul selain kelompok wahabi ini, mereka kelompok sesat lainnya hanya bercukur gundul pada saat ibadah haji dan umrah saja sama seperti kaum muslimin Ahlus sunnah. Namun kelompok wahabi ini menjadikan mencukur gundul ini suatu kelaziman bagi pengikut mereka kapan pun dan dimana pun. Bercukur gundul ini pun telah diakui oleh Tokoh mereka; Abdul Aziz bin Hamd (cucu Muhammad bin Abdul Wahhab) dalam kitabnya Majmu’ah Ar-Rasaail wal masaail : 578.

Cirri berikutnya adalah berusia muda dan akalnya lemah, Mereka pada umumnya masih berusia muda tetapi lemah akalnya, atau itu adalah sebuah kalimat majaz yang bermakna orang-orang yang kurang berpengalaman atau kurang berkompetensi dalam memahami Al Qur’an dan As Sunnah. Subyektivitas dengan daya dukung pemaham yang lemah dalam memahaminya, bahkan menafsiri ayat-ayat Al-Qur`an dengan mengedepankan fanatik dan emosional golongan mereka sendiri.

Kemunculan kaum ini ada di akhir zaman sebagaimana hadits Nabi di atas, kemudian generasi mereka juga akan terus berlanjut hingga generasi akhir mereka akan bersama dajjal menjadi pengikut setianya.

Namun apa yang menyebabkan mereka terpengaruh oleh dajjal dan menjadi pengikut dajjal ?? berikut kajian dan analisa ilmiyyahnya :

Sebab pertama : Wahabi beraqidahkan tajsim dan tsyabih.

Sudah maklum dalam kitab-kitab mereka bahwa mereka meyakini Allah itu memiliki organ-organ tubuh seperti wajah, mata, mulut, hidung, tangan, kaki, jari dan sebagainya, dan mereka mengatakan bahwa organ tubuh Allah tidak seperti organ tubuh makhluk-Nya.

Mereka juga meyakini bahwa Allah bertempat yaitu di Arsy, mereka juga memaknai istiwa dengan bersemayam dan duduk dan menyatakan semayam dan duduknya Allah tidak seperti makhluk-Nya. Mereka meyakini Allah turun ke langit dunia dari atas ke bawah di sepertiga malam terakhir, dan meyakini bahwa ketika Allah turun maka Arsy kosong dari Allah namun menurut pendapat kuat mereka Arasy tidak kosong dari Allah. Sungguh mereka telah memasukkan Allah dalam permainan pikiran mereka yang sakit itu. Dan lain sebagainya dari pensifatan mereka bahwa Allah berjisim..

Nah, demikian juga dajjal, renungkanlah kisah dajjal yang disebutkan oleh Nabi dalam hadts-hadits sahihnya, bahwasanya dajjal itu berjisim, berorgan tubuh, memiliki batasan, dia berjalan secara hakikatnya, dia turun secara hakikatnya, dia berlari kecil secara hakikatnya, dia memiliki kaki secara hakikat, memiliki tangan secara hakikat, memiliki mata secara hakikat, memiliki wajah secara hakikat dan lain sebagainya..dan tidak ada lain yang menyebabkan mereka mengakui dajjal sebagai tuhannya kecuali karena berlebihannya mereka di dalam menetapkan sifat-sifat Allah tersebut dan memperdalam makna-maknanya hingga sampai pada derajat tajsim.

Perhatikan dan renungkan sabda Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam berikut :
 Wahhabi Salafi Adalah Pengikut Dajjal kelak
“ Sesungguhnya aku ceritkan pada kalian tentang dajjal, karena aku khawatir kalian tidak bisa mengenalinya, sesungguhnya dajjal itu pendek lagi congkak, ranbutnya keriting (kribo), matanya buta sebelah dan tidak menonjol dan cengkung, jika kalian masih samar, maka ketahuilah sesungguhnya Tuhan kalian tidaklah buta sebelah matanya “. (HR. Abu Dawud)

Nabi benar-benar khawatir umatnya tidak bisa mengenali dajjal, dan Nabi menyebutkan ciri-ciri dajjal yang semuanya itu bermuara pada jisim, dan menyebutkan aib-aib yang disepakati oleh kaum musyabbih dan sunni yang mutanazzih, namun kaum musyabbihah (wahabi-salafi) sangat mendominasi pada pemikiran tajsimnya sehingga bagi mereka Allah Maha melakukan apapun, dan Allah maha Mampu atas segala sesuatu, bahkan menurut mereka kemampuan Allah memungkinkan berkaitan dengan perkara yang mustahil bagi-Nya yang seharusnya kita sucikan, sehingga berkatalah sebagian mereka : Bahwa Allah jika berkehendak untuk bersemayam di punggung nyamuk, maka Allah pun akan bersemayam di atasnya. Naudzu billahi min dzaalik..

Sebab kedua : Tidak adanya pehamahan mereka tentang perkara-perkara di luar kebiasaan (khawariqul ‘aadah) atau disebut karomah.

Realita yang ada saat ini, kaum wahhabi-salafi tidak pernah membicarakan tentang khawariqul ‘aadah atau karomah, bahkan mereka mengingkari karomah-karomah para wali Allah yang disebutkan oleh para ulama hafidz hadits seperti al-Hafidz Abu Nu’aim dalam kitab hilyahnya, imam Khatib al-Baghdadi dalam kitab Tarikhnya dan lainnya, bahkan mereka memvonis kafir kepada sebagian para wali Allah yang mayoritas ahli tasawwuf. Mereka tidak bisa mencerna karomah-karomah para wali yang ada sehingga tidak mempercayai imdadaat ruhiyyah (perkara luar biasa yang bersifat ruh) yang Allah berlakukan di tangan para wali-Nya yang bertaqwa sebagai kemuliaan Allah atas mereka.

Sedangkan dajjal akan datang dengan kesaktian-kesaktian yang lebih hebat dan luar biasa sebagai fitnah bagi orang yang Allah kehendaki, menumbuhkan tanah yang kering, menurunkan hujan, memunculkan harta duniawi, emas, permata, menghidupkan orang yang mati dan lain sebagainya, sedangkan kaum wahhabi tidak perneh membicarakan khawariqul ‘aadat semacam itu, sehingg akal mereka tidak mampu membenarkannya, oleh sebab itu ketika dajjal muncul dengan membawa khowariqul ‘aadat semacam itu disertai pengakuan rububiyyahnya, maka bagi wahabi dajjal itu adalah Allah, karena wahabi tidak mengathui sama sekali tentang khowariqul ‘aadat yang Allah jalankan atas seorang dari golongan manusia, mereka pun tidak mampu membedakan antara pelaku secara hakikatnya dan semata-semata sebab / perantaranya, maka bercampurlah pemahaman mereka antara kekhususan sang pencipta dengan makhluk-Nya. Seandainya mereka mengetahui bahwa apa yang terjadi dari khowariqul ‘aadat hanyalah semata-mata dari qudrah Allah, dan manusia hanyalah perantara, maka wahabi tidak akan heran atas apa yang dilakukan dajjal. Dan seandainya kaum wahabi bertafakkur atas khowariqul ‘aadat yang terjadi dari para Nabi dan wali, maka wahabi tidak akan terkena fitnah oleh khowariqul ‘aadat yang terjadi dari dajjal sebagai bentuk istidraajnya.

Yang membedakan khowariqul ‘aadat yang terjadi atas para Nabi dan dajjal adalah bahwa para nabi memperoleh hal itu sebagai penguat kebenaran yang mereka serukan, sedangkan dajjal memperolah hal itu sebagai fitnah atas seseorang yang mengaku rububiyyah, perkara hal itu sama-sama perkara khowariqul ‘aadat (perkara luar biasa).

Sebab ketiga : Bermanhaj khowarij yakni keluar dari jama’ah muslimin dan mengkafirkan kaum muslimin.

Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam mensifati pengikut dajjal bahwasanya mereka adalah kaum khowarij, sebagaimana sebagian telah dijelaskan di awal :
 Wahhabi Salafi Adalah Pengikut Dajjal kelak
“ Akan muncul sekelompok manusia dari arah Timur, yang membaca al-Quran namun tidak melewati tenggorokan mereka. Tiap kali Qarn (kurun / generasi) mereka putus, maka muncul generasi berikutnya hingga generasi akhir mereka akan bersama dajjal “(Diriwayatkan imam Thabrani di dalam Al-Kabirnya, imam imam Abu Nu’aim di dalam Hilyahnya dan imam Ahmad di dalam musnadnya)
Arah Timur yang Nabi maksud tidak ada lain adalah arah Timur kota Madinah yaitu Najd sebab Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam telah menspesifikasikan letak posisinya yaitu tempat dimana ciri-ciri khas penduduknya orang-orang yang memiliki banyak unta dan baduwi yang berwatak keras dan berhati kasar dan tempat di mana menetapnya suku Mudhar dan Rabi’ah, dan semua itu hanya ada di Najd Saudi Arabia, Nabi bersabda :
 Wahhabi Salafi Adalah Pengikut Dajjal kelak
“Dari sinilah fitnah-fitnah akan bermunculan, dari arah Timur, dan sifat kasar juga kerasnya hati pada orang-orang yang sibuk mengurus onta dan sapi, kaum Baduwi yaitu pada kaum Rabi’ah dan Mudhar “. (HR. Bukhari)

Maka kaum wahhabi-salafi ini adalah regenerasi dari kaum khowarij pertama di masa Nabi dan sahabat, perbedaaanya kaum khowarij pertama bermanhaj mu’aththilah (membatalkan sifat-sifat Allah), sedangkan kaum neo khowarij (wahhabi) ini bermanhaj tajsim dan taysbiih. Walaupun berbeda, namun sama-sama menyimpang dari aqidah Islam, dan Allah merubah manhaj mereka dari kejelekan menuju manhaj yang lebih jelek lagi sebagai balasan atas kedhaliman dan kesombongan yang memenuhi hati mereka. Atas manhaj tajsim mereka inilah menjadi penyebab wahhabi mudah terpengaruh oleh dajjal, sedangkan khowarij terdahulu jika masih ada yg mengikuti manhaj ta’thilnya tidak mungkin terpengaruh oleh dajjal, sebab sangat anti terhadap sifat-sifat Allah, mereka mensucikan Allah dari sifat gerak, pindah, bersemayam, diam, duduk, turun dan sebagainya bahkan mereka membatalkan sifat-sifat wajib Allah.

Semoga kita semua terhindar dari fitnah dajjal, Aamiin..
Oleh: Ibnu Abdillah Al-Katibiy, Pasuruan.